Wahai fajar,
mengapa engkau begitu kejam padaku?
Disaat hati ini diselimuti awan mendung, dibanjiri hujan.
Mengapa engkau hadir dengan indahnya?
Sangat bertolak belakang.
Padahal aku sangat berharap kau bisa mendukung hati ini.
Rasanya aku membenci mu, rasanya aku ingin berpaling pada senja.
Tapi....
Panasnya cahaya sang surya menyadarkanku.
Sadar kalau hanya aku yang merana,
Sadar bahwa ada makhluk lain yang membutuhkanmu,
Sadar bahwa ada makhluk lain yang menginginkan keceriaanmu.
Maafkan aku wahai fajar, terima kasih wahai sang surya.
Kini aku sangat sadar kalau aku "sendirian"....
Selasa, 14 Februari 2017
Sendirian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar