"orang baru"
selalu terlihat seperti emas bagi mereka.
ya... mereka.
Mereka yang tidak bisa melihat.... ketulusan
Mereka yang tidak bisa merasakan kasih...
Mereka yang menulikan telinga dari kebenaran.
Yang mereka inginkan
hanya kesenangan sesaat.
Tanpa mereka sadari.
Ada yang sangat mencintai mereka.
Dan siap berkorban untuk mereka.
Siap menahan sakit saat mereka mencampakkan nya.
Siap menahan iri
saat mereka menjadikannya
nomor terakhir dalam prioritas.
Siap menahan lelah dan tangis
demi kepentingan mereka.
Ketahuilah...
Yang selalu 'diam' adalah
yang mempunyai
banyak cinta untuk mereka...
Selasa, 28 Februari 2017
Orang Baru
Sabtu, 25 Februari 2017
Sabtu bersama Bapak
* judul film : "sabtuu bersama bapak"
* kenyataan :
Gak ada lagi Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
bahkan Jumat
yang bisa ku habiskan bersama bapak.
Gak ada lagi dekapan bapak dan gak ada lagi ciuman dari bapak.
Gak ada lagi nasehat yang bisa ku dengar.
Kasih sayang yang bapak berikan.
Semoga bapak tenang di surganya Allah...
Maya kangeeeennn banget sama bapak. :'(
#baper
Jumat, 24 Februari 2017
Tuhan Maha Kuasa
Langit malam ini sangat indah.
Hamparan langit gelap nampak bercahaya.
Bersih tanpa awan mendung.
Disana hanya ada bintang-bintang
dan rembulan yang bersinar.
Tidak ada hujan malam ini,
seperti malam-malam sebelumnya.
Namun...
Bukan berarti malam akan damai,
Dalam waktu singkat, awan mendung muncul.
Gemuruh guntur terdengar jelas di telinga.
Setetes air langitpun turun ke bumi,
membasahi tanah
yang menguarkan bau khasnya.
Bersama dengannya
kawanan rintik hujan berdatangan.
Lagi-lagi Tuhan membuktikan.
Bahwa tidak ada yang tidak mungkin
bila Dia menghendaki...
karena Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segalanya..
Rabu, 22 Februari 2017
Malam
Wahai fajar...
Janganlah engkau lekas datang..
Aku ingin lebih lama menikmati malam..
Malam yang sunyi..
Malam yang menenangkan hati...
Malam yang bisa ku ajak untuk melepaskan lelah dan beban ini..
Malam yang bisa membawaku ke dunia mimpi..
Lebih lama menikmati mimpi...
Mimpi yang kadang lebih indah dari dunia nyata...
Karena ku tahu.
Saat kau datang, mimpi itupun akan sirna....
Pengguguran dosa
Langit nampak pekat.
Begitu gelap, tidak ada tanda fajar saat ini
Surya pun malu untuk menampakkan diri,
karena Jutaan tetes air hujan berjatuhan membasahi bumi.
Dibarengi dengan angin yang terasa menggigit kulit.
Membuat tubuh yang sedang lemah ini semakin bersembunyi dibalik hangatnya selimut.
Akal sehat mengajak untuk memulai rutinitas,
Akan tetapi, tubuh ini terasa lemah.
Sepertinya dosa terlalu menumpuk
Sehingga pengguguran dosa ini tak cukup hingga tiga fajar.
Bangun... bangunlah wahai pendosa.
Tuhan mengasihimu dengan pengguguran dosa ini.
Tuhan ingin kau berusaha untuk 'bangun'.
Menjalani rutinitasmu, menjalani kewajibanmu.
Agar Tuhan menyayangimu dengan hidup yang penuh kebahagiaan dan keberkahan.
Jumat, 17 Februari 2017
Hujan dan fajar
Derasnya hujan dikala fajar kadang merisaukan.
Membuat udara serasa menggigit kulit.
Membuat basah hampir seluruh permukaan bumi.
Cemas akan kewajiban yang tak terpenuhi pun menghantui.
Hujan....
Janganlah datang dikala fajar.
Janganlah membawa awan mendung yang menutupi sang surya.
Ku rindukan kehangatannya.
Yang selalu menemaniku dikala memulai rutinitas yang terkadang membuat jemu.
Hujan...
Mungkinkah Tuhan mengirimmu saat ini,
hanya untuk mengingatkanku??
Agar aku selalu bersyukur di setiap keadaan,
agar aku tidak jemu dengan rutinitasku.
Agar aku berjuang demi menggapai citaku.
Hujan
Wahai sang pemilik hati,
pikiran dan tubuh yang hina ini.
Berjuta terima kasih
atas datangnya sang hujan
di gelapnya malam.
Dengan mendengar tetesan hujan
yang membentur lantai teras rumah,
pikiran menjadi lebih tenang.
Mata yang enggan terpejam pun
mengikuti irama rintiknya hujan yang menari.
Dengan hadirnya hujan,
hati yang mendung semenjak fajar datang hingga senja menghampiri pun mulai menipis.
Menciptakan damai dalam jiwa...
Ku mohon..
Biarlah malam ini,
hujan yang menemaniku.
Melupakan sejenak kegalauan di hati
hingga fajar muncul kembali
Selasa, 14 Februari 2017
Sendirian
Wahai fajar,
mengapa engkau begitu kejam padaku?
Disaat hati ini diselimuti awan mendung, dibanjiri hujan.
Mengapa engkau hadir dengan indahnya?
Sangat bertolak belakang.
Padahal aku sangat berharap kau bisa mendukung hati ini.
Rasanya aku membenci mu, rasanya aku ingin berpaling pada senja.
Tapi....
Panasnya cahaya sang surya menyadarkanku.
Sadar kalau hanya aku yang merana,
Sadar bahwa ada makhluk lain yang membutuhkanmu,
Sadar bahwa ada makhluk lain yang menginginkan keceriaanmu.
Maafkan aku wahai fajar, terima kasih wahai sang surya.
Kini aku sangat sadar kalau aku "sendirian"....
Minggu, 12 Februari 2017
Di ujung hari
Hari hampir berakhir.
Ku pikir takkan melihat paras itu di hari mendung ini.
Membuat hati ini mengikuti cuaca hari ini.
Ku pikir hatiku, hariku akan semendung hari.
Saat di ujung hari.
Kala senja datang menghampiri.
Paras itu melintas dihadapan.
Ditengah tetesan air hujan yang masih enggan turun bersamaan.
Ditemani lampu yang masih malu untuk berpijar.
Membuat hati bergetar walau tak ada halilintar.
Sesingkat itu bisa membuat ku terpikat.
Bisa membuat hatiku terikat.
Walau mata kami tak beradu pandang.
Namun hati terasa melayang.
Tapi aku tak boleh berharap, kepada hal yang akan segera lenyap.
Kami tak bisa bersatu karena hal yang tabu.
Mungkin ini hanya angan yang hanya akan menjadi angan-angan.
Sabtu, 11 Februari 2017
Takut dan Berani
Terkadang kita 'takut' untuk memperjuangkan sesuatu.
Tapi sebenarnya, dibalik ketakutan itu.
Kita menyimpan KEBERANIAN yang jauh lebih besar.
Yaitu keberanian untuk "melepaskan" apa yang belum kita perjuangkan.
Dan di akhir kisah, hanya 'penyesalan' yang kita tuai.
Tak sanggup
Saat fajar menyingsing, aku hanya bisa mengaguminya.
Mengagumi kuasa Tuhan.
Tapi tetap tak bisa menggapainya.
Dia terlalu besar, terlalu indah dan terlalu panas.
Seharian diriku berusaha mengabaikannya.
Tapi selalu ada.
Saat fajar berganti senja dan hendak tenggelam, diapun tetap indah.
Dan aku tak ingin cepat berlalu. Aku tak ingin dia menghilang.
Tapi aku sadar. Hanya Tuhan yang berhak atas-nya.
Bukan aku...